Mencegah server mati mendadak saat battery UPS habis

Server adalah salah satu device yang sangat penting dan critical, untuk itu diperlukan perlindungan yang ekstra untuk memastikan agar server bisa terus beroperasi. Salah satu bentuk perlindungan server adalah dengan menghindari terjadinya lost power dengan memastikan pasokan listrik ke server tetap tersedia setiap saat. Kualitas listrik yang baik juga tidak kalah penting, mengingat server adalah device yang sangat sensitif terhadap sumber daya listrik.

Kehilangan power listrik yang mendadak, akan sangat beresiko terhadap kerusakan server. Untuk menghindari hal tersebut, biasanya dipasang device yang disebut UPS. UPS singkatan dari Uninterruptible Power System, yaitu suatu alat yang mampu memberikan supply listrik saat listrik dari PLN mati.

Cara kerjanya adalah saat kondisi listrik dari PLN normal, UPS akan menyimpan cadangan listrik di dalam battery. Namun pada saat listrik padam, UPS akan menyediakan supply listrik dari battery ke peralatan yang dicovernya. Kualitas listrik yang dihasilkan UPS biasanya juga sudah bagus, karena output listrik yang dihasilkan sudah stabil dan bebas dari gangguan-gangguan kelistrikan.

UPS akan menyediakan listrik ke perangkat yang dicovernya selama persediaan listrik di battery masih tersedia. Jika persedian cadangan listrik di battery habis, maka UPS akan mati dan perangkat yang terhubung ke UPS juga akan mati. Untuk itulah kita harus cepat-cepat menghidupkan genset sebelum cadangan di battery habis.

Bagaimana kalau kita tidak punya genset? Satu satunya cara adalah mematikan server sebelum battery habis. Anda bisa bayangkan betapa beresikonya jika server mati mendadak karena tidak ada supply listrik. Tentu akan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit, apalagi sampai menimbulkan kerusakan di server. Untuk menjaga hal ini, Tutorial Seputar IT akan membahas solusi bagaimana mencegah server mati mendadak saat battery di UPS habis.

Salah satu merk UPS yang cukup terkenal yaitu APC memperkenalkan aplikasi Power Chute Network Shutdown yang berfungsi menangkap sinyal dari UPS yang menginformasikan bahwa cadangan listrik di battery akan habis dan memerintahkan server untuk segera shutdown secara otomatis.

Agar aplikasi Power Chute Network Shutdown bisa berkomunikasi dengan UPS, maka perlu dipasang Management Card terlebih dahulu. Biasanya Management Card hanya support pada UPS dengan tipe-tipe tertentu saja. Untuk lebih jelasnya, bisa lihat disini.

Setelah dipasang di UPS, Management Card bisa diberikan nomor IP dan bisa diconfigure melalui browser. Yang harus dilakukan pertama kali adalah meregister server atau komputer yang terhubung ke UPS dengan memasukan IP addressnya di Powerchute Clients pada menu Configuration, seperti contoh gambar berikut


Langkah selanjutnya, install Power Chute Network Shutdown pada server yang terhubung ke UPS. Power Chute Network Shutdown bisa di download disini.

Setelah PowerChute Network Shutdown terinstall buka aplikasi PCNS Interface, secara otomatis aplikasi akan terbuka di browser.



Klik PowerChute Setup untuk memulai konfigurasi. Ikuti saja petunjuknya, sampai nanti anda akan diminta untuk memasukin IP Address Management Card yang terpasang di UPS.


Lanjutkan sampai finish, klik Apply agar setting konfigurasi tersimpan. Untuk mengetahui apakah konfigurasi tersimpan atau belum, kita dapat mengeceknya di menu UPS Configuration.


Sampai disini aplikasi PowerChut Network Shutdown sudah aktif dan terhubung dengan UPS.

Untuk memastikan aplikasi berjalan baik, coba test dengan mencabut power listrik dari PLN ke UPS. UPS akan mensupply listrik ke server dari battery, biasanya ditandai dengan bunyi beep pada UPS. Setelah cadangan listrik pada battery akan habis, seharusnya server anda akan shutdown otomatis secara normal. Dengan begitu, tidak akan terjadi kerusakan pada server saat keadaan battery benar-benar kosong karena server telah mati secara normal terlebih dahulu.



Related Posts:

0 Response to "Mencegah server mati mendadak saat battery UPS habis"